Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Dialog antara Manusia dan Tuhannya adalah salah satu teks paling awal yang menjawab pertanyaan mengapa Tuhan mengizinkan adanya kejahatan, atau teodisi, sebuah refleksi tentang penderitaan manusia. Teks ini merupakan sepotong sastra hikmat yang tertulis di atas sebuah tablet tanah liat menggunakan aksara paku yang ditulis dalam bahasa Akkadia dan dikaitkan dengan seseorang bernama Kalbanum, pada baris terakhir, seseorang yang tak dikenal dan tak dapat ditelusuri asal muasalnya. Menurut Lambert, teks ini berasal dari akhir periode Babilonia Lama, sekitar masa pemerintahan Ammi-Ditana (memerintah tahun 1683–1640-an SM). Teks ini disimpan di Museum Louvre, dengan nomor aksesi AO 4462. Tidak diketahui asalnya dan bagaimana tablet ini ditemukan, tablet tanah liat ini dibeli dari penjual barang antik oleh Museum pada tahun 1906.[1] Teks ini memiliki banyak kemiripan gaya dengan karya Sumeria sebelumnya, "Manusia dan Tuhannya", sebuah doa pertobatan dari periode Dinasti Ketiga Ur.[2]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search